TEGAL - Rabu (26-11-2020) pukul 09.00 wib jajaran direksi dan konsultan PT.Wahana Gula Investama (WGI)  menggelar Sosialisasi dan Konsultasi Publik tentang analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) kepada tokoh masyarakat Desa Kedungkelor Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal di madrasah dekat lokasi pabrik gula itu akan dibangun.

Acara dihadiri Dinas Penanaman Modal Investasi, Kimtaru, Perhubungan, Forkompincam Warureja, Kepala Desa Kedungkelor, BPD,LPMD,LSM, dan Tokoh Masyarakat Tokoh Agama desa Kedungkelor.

Kepala Desa Adi Warnoto menyambut baik rencana pembangunan pabrik gula, Kembang Gula dan Coklat oleh pihak swasta yang memakan lahan 70 hektare dan berharap mensejahterakan masyarakat.

Baca Lainnya :

• Mengabdi Selama 32 Tahun, Muslimah Berharap Perhatian Pemerintah 0
• Bupati Karanganyar Tinjau Wisata Kesehatan Jamu Kalibakung0
• Ardie Temukan Bangunan Liar di Atas Saluran Irigasi0
• Pemkot Tegal Juara I Anugerah IDSD Tingkat Provinsi Jateng0
• Di Hari Guru Nasional, Jumadi Beri Pesan Wisudawan UMUS0

Perwakilan Direksi, Yani, dalam sambutannya di depan forum sosialisasi mengajak kepada seluruh warga untuk mendukung pembangunan pabrik gula. “Kami serius ingin maju bersama-sama, kami ingin tinggal di Kedungkelor ikut membangun desa dan mensejahterakan masyarakat, tolong kami dibantu, pabrik akan kami bangun dengan teknologi canggih,” katanya berapi-api yang akan menanam modal sekitar Rp 3 Triliun untuk pembangunan pabrik gula.

Usai sambutan dilanjutkan sesi tanya jawab oleh perwakilan tokoh masyarakat yang intinya siap mendukung, membantu menjaga kondusifitas pembangunan pabrik gula. “Kami minta untuk Tenaga kerja mayoritas dari masyarakat Kedungkelor khususnya  dan juga ada bantuan CSR kepada masyarakat serta limbah pabrik harus diperhatikan agar tidak mencemari lingkungan,” tegas warga yang direspon baik oleh Yani. Diantara tokoh-tokoh masyarakat yang mewakili tanya jawab tercatat Taruno, Syawal, Maksudi,Rita dan terakhir Ketua BPD Arif Nurdin yang menekankan putra desa agar bisa action menggarap proyek pengurugan lahan yang akan dibangun pabrik. (mbongsri/*)